Lanjut ke konten

QORY SANDIORIVA, PUTRI INDONESIA 2009

11 Oktober 2009

Qory 2“Yayasan Puteri Indonesia (YPI) kembali menggelar ajang tahunan Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) XIV/2009, dengan tema “Pancarkan Cantikmu Melalui Karya Bagi Negeri dan Pelestarian Persada Nusantara.” Malam Grand Final PPI 2009 diselenggarakan Jumat (9/10) di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, dan dihadiri oleh Miss Universe 2009, Stefanía Fernández Krupij dari Venezuela. Peserta PPI 2009 yang terdiri dari 38 finalis ini merupakan representatif dari 33 propinsi di Indonesia, di mana sebelumnya mereka telah meraih gelar juara dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia di Tingkat Daerah masing-masing. Terpilih sebagai Puteri Indonesia adalah : Qory Sandioriva dari Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Runer Up 1, Zukhriatul Khafizah dari Propinsi Sumatera Barat, dan Runer Up 2 : Isti Ayu Pratiwi dari Maluku Utara”.Kemenangan Qory tidak membuat rakyat Aceh berbangga malahan berduka karena ada satu sisi yang ia lupakan yaitu Jilbab. Nanggro Aceh Darussalam merupakan daerah yang menerapkan syariat Islam, semua kaum hawa wajib mengenakannya kecuali bagi yang non muslim. Segala aspek kehidupan harus berlandaskan syariat Islam, demikian juga pada event-event yang diikuti untuk mewakili Nanggro Aceh Darussalam sehingga syariat Islam dapat membumi. Seperti ajang Pentas Cilik yang diwakili Rahmi, KDI yang diwakili Niken, mereka semua tampil mengenakan jilbab.

Tapi kali ini Qory tidak mengenakan jilbab dalam kontes PPI 2009 sehingga memberi kesan yang tidak baik buat wakil Nanggro Aceh Darussalam, wajah Aceh tercoreng karena begitu mudahnya menjual budaya dan agama hanya untuk mencari popularitas, hanya mengikuti hawa nafsu belaka. Ia memang bukan wanita yang hidup dan tinggal di bumi Nanggro Aceh Darussalam dan sehari-hari bukan wanita yang mengenakan jilbab. Ia lahir dan besar di Jakarta namun keturunan Aceh, tepatnya Aceh Tengah (Gayo).

Setelah menjadi juara PPI 2009 tentu Qory tidak lagi milik Aceh semata karena ia akan mewakili Indonesia untuk event Internasional Miss Universe. Semua pasti tahu bagaimana proses penilaian untuk Finalis Miss Universe, semua yang melekat di badan harus dilepas, hanya berbikini saja. Ini sungguh memalukan dan lagi-lagi Aceh tercoreng atas syariat Islamnya. Nauzubillah

Untuk mencari popularitas yang bersifat hawa nafsu kita memang harus rela meninggalkan salah satu tuntutan agama, karena dengan agama membatasi nilai dan prilaku, tidak bebas berbuat sesuka hati. Agama sebagai tameng kehidupan dan memberikan jalan terbaik bagi kehidupan manusia, tapi adakalanya kita mengikuti hawa nafsu yang seolah-olah itulah jalan terbaik bagi kita. Semua berpulang kepada diri kita masing-masing apakah kita seorang yang taqwa atau suka mengikuti hawa nafsu.

Nada Sumbang yang datang dari Ulama Aceh:

Liputan6.com, Banda Aceh: Sukacita Qory Sandrioriva menjadi Puteri Indonesia 2009 direspons dingin ulama Aceh. Mereka menilai kemenangan Qory tak mencerminkan putri Bumi Serambi Mekah yang menerapkan syariat Islam. “Qory bukan cerminan putri Aceh. Untuk itu, ia tidak berhak mengatasnamakan rakyat Aceh. Ini sangat kita sesalkan,” kata Sekretaris Ulama Dayah Aceh (HUDA), Faisal Aly di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu (10/10), seperti dikutip ANTARA.

Faisal menambahkan, Qory tak mewakili Aceh karena belum pernah ada pemilihan Puteri Indonesia di sana. Sikap ini bukan berarti ulama apriori dengan putri Aceh. Hanya saja, menurut Faisal, sebaiknya tak menghilangkan jati diri sebagai putra daerah yang memiliki budaya Islam kuat.

Karena itu, Faisal mengimbau kepada para remaja putri agar selalu menjaga budaya Aceh yang kental dengan Islam. “Jangan mudah terpengaruh dengan budaya Barat yang sangat bertentangan dengan Islam. Saya rasa masih banyak cara lain untuk menjadi terkenal dengan tidak mengorbankan budaya daerah dan agama,” ucap Faisal. Sumber: Yahoo.com

From → Info

One Comment
  1. ABDUL AZIZ permalink

    Assalamu’alaikum,

    Qory ini memang menarik perhatian masyarkat kita, karena PPI ini banyak dipublikasikan dan disiarkan langsung oleh TV. Sebenarnya hal semacam ini bukan hal yang baru, tapi tidak banyak muncul ke permukaan. Demi popularitas, demi uang, demi karier, mereka mau melakukan apa saja, termasuk meninggalkan agamanya, keluar dari Islam.
    Terima kasih.
    Salam

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.